Jumat, 29 Maret 2013


A.    Definisi Basis Data
Basis data atau database dapat memiliki berbagai pengertian atau definisi. Berbagai definisi yang telah dijelaskan dari beberapa sumber yang kami dapatkan adalah sebagai berikut :
  • Basis data atau database adalah sekumpulan data yang terintegrasi yang diorganisasikan untuk memenuhi kebutuhan para pengguna  atau user di dalam suatu organisasi.
  • Basis data atau database adalah  himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah
  • Basis data atau database adalah kumpulan data yang salng berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redundancy) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
  • Basis data atau database adalah kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan tertentu. (Sumber)
Dari berbagai pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa basis data adalah kumpulan/kelompok data yang berbeda satu dengan yang lain (unik) yang disimpan secara bersamaan, saling berhubungan satu dengan yang lain dan dapat diorganisasikan sehingga data-data tersebut dapat diakses dengan cepat dan dimanfaatkan kembali.


B.    Bahasa Basis Data
Sebuah bahasa basis data biasanya dapat dibagi ke dalam bentuk-bentuk bahasa berikut ini:
  • Data Definition Language (DDL)
    Yaitu struktur/skema basis data yang menggambarkan/mewakili desain basis data secara keseluruhan dispesifikasikan dengan bahasa khusus
  • Data Manipulation Language (DML)
    Yaitu perintah-perintah yang digunakan untuk mengubah, memanipulasi, dan mengambil data pada basis data
  • DCL (Data Control Language) yang berkaitan dengan pengaturan sekuritas terhadap basis data. 

C.    Manfaat Basis Data
Basis data perlu untuk diterapkan karena memiliki manfaat yang banyak. Dengan memanfaatkan basis data, manfaat yang dapat diperoleh antara lain dalam hal-hal berikut:
1.    Kecepatan dan Kemudahan
Dengan menggunakan basis data, pengguna akan lebih cepat dalam pengorganisasian data, mulai dari memasukkan atau menambah data, manipulasi data, hingga mengakses kembali data tersebut daripada dengan metode manual ataupun elektronik tanpa basis data.
2.    Efisiensi Ruang Penyimpanan
Dengan basis data, ruang penyimpanan lebih efektif karena dalam basis data pengulangan bagian data yang sama dapat diminimalkan dengan relasi-relasi dan pengkodean tertentu.
3.    Ketepatan Organisasi Data
Data lebih tepat dalam pengaorganisasiannya dengan cara memanfaatkan pengkodean atau pembentukan relasi antar data bersama dengan penerapan aturan/batasan (constraint) tipe data, domain data, keunikan data dan sebagainya.
4.    Ketersediaan Data
Dengan basis data, data bisa diakses oleh setiap pengguna yang membutuhkan, dengan penerapan teknologi jaringan serta melakukan pemindahan/penghapusan data yang sudah tidak diperlukan.
5.    Kelengkapan
Dengan basis data, data yang ada dapat diperbarui dan ditambah dengan cepat, sehingga data selalu tersedia saat diakses oleh pengguna.
6.    Keamanan
Dengan basis data, setiap data dapat dilindungi denga password, dan hak akses dapat diatur sehingga data lebih aman.
7.    Kemudahan Akses
Dengan basis data, setiap kelompok data yang ada dapat terhindar dari deadlock(banyaknya pengguna yang menunggu dan mengguanakan data) dan inkonsistensi data akibat perubahan data secara bersamaan oleh beberapa pengguna dapat diatasi karena mendukung lingkungan multiuser.
8.    Terkontrolnya Kerangkapan Data
Dalam basis data hanya mencantumkan satu kali saja field yang sama yang dapat dipakai oleh semua aplikasi yang memerlukannya. Sehingga tidak akan terjadi munculnya field/record rangkap.
9.    Terpeliharanya Kosistensi Data
Dengan basis data, pengguna tidak bisa sembarangan mengubah data karena setiap data memiliki hak akses tertentu.
10.    Dapat Diterapkan Standarisasi
Dengan adanya pengontrolan yang terpusat maka basis data dapat menerapkan standarisasi data yang disimpan sehingga memudahkan pemakaian, pengiriman maupun pertukaran data.
11.    Terpeliharanya Integritas Data
Jika kerangkapan data dikontrol dan konsistensi data dapat dijaga maka data menjadi akurat.
12.    Tercipta Kemandirian Data
Dapat digunakan untuk bermacam-macam program aplikasi tanpa harus merubah format data yang sudah ada.

D.    Penerapan Basis Data
Penyusunan suatu basis data digunakan untuk mengatasi masalah masalah pada penyusunan data yaitu:
  • Redundansi dan Inkonsistensi data
  • Kesulitan dalam pengaksesan data
  • Isolasi data untuk standarisasi
  • Multiple User (Banyak pemakai)
  • Masalah keamanan (security)
  • Masalah integritas (kesatuan)
  • Masalah data independence (kebebasan data)
Karena sekian kegunaan itulah Basis Data banyak diterapkan dalam berbagai bidang. Bidang-bidang fungsional yang telah umum memanfaatkan basis data demi efisiensi, akurasi dan kecepatan operasi antara lain:
  • bidang perbankan yang melakukan pengelolaan data nasabah/data tabungan/data pinjaman, pembuatan laporan-laporan akuntansi, pelayanan informasi pada nasabah/calon nasabah dan lain-lain.    bidang asuransi,
  • bidang pendidikan/sekolah,
  • telekomunikasi,
  • rumah sakit
  • dan lain-lain.
(Sumber)

Contoh-contoh penggunaan Aplikasi basis data dalam dunia bisnis antara lain:
  • Bank : Pengelolaan data nasabah, akunting, semua transaksi perbankan
  • Penjualan : Pengelolaan data customer, produk, penjualan
  • Pabrik : Pengelolaan data produksi, persediaan barang, pemesanan, agen
  • Kepegawaian:  Pengelolaan data karyawan, gaji, pajak
  • Bandara : Pengelolaan data reservasi, penjadualan
  • Universitas : Pengelolaan pendaftaran, alumni
  • Telekomunikasi : Pengelolaan data tagihan, jumlah pulsa
(Sumber)

Basis Data dapat digunakan dalam berbagai kondisi. Basis data dapat digunakan ketika data yang diolah cukup rumit dan dalam jumlah besar. Dalam hal ini basis data dapat membantu administrator dalam mengatur data-data yang ada dengan mudah. Selain itu basis data dapat juga digunakan ketika data-data yang diolah bersifat tetap atau digunakan terus menerus. Sehingga data-data yang ada harus diupdate secara berkala oleh administrator. Dalam hal ini basis data membantu pekerjaan administrator agar tidak bekerja berkali-kali.

E.    Daur Penggunaan Basis Data
Seperti halnya perangkat lunak lainnya, basis data juga memiliki daur hidup atau daur penggunaan (Life Cycle). Daur penggunaanya adalah
  •      Definisi Sistem
Sebelum membuat suatu basis data harus ditentukan terlebih dahulu beberapa hal yang terkait dengan pemanfaatan basis data itu nantinya, antara lain
•    Ruang lingkup basis data tersebut, apakah untuk industri, pemasaran atau untuk tujuan lainnya.
•    Pemakai basis data tersebut, apakah digunakan oleh instansi tertentu, individu atau umum.
•    Aplikasi basis data.
     Desain Basis Data
•    Logical Design, sebelum dibuat, harus ditentukan terlebih dahulu desain logis dari basis data tersebut, menggunakan ER(Entity Relationship) atau EER(Extended Entity Relationship)
•    Physical Design, setelah ditentukan desain logisnya, maka basis data sudah bisa dimulai untuk dibuta desain secara fisik DBMS(Data Base Management System) yaitu melalui aplikasi Basis Data, misalnya MDB atau Oracle.
  •      Implementasi
Dalam tahap ini, mulai dibuat basis data kosong yang akan dikembangkan menjadi suatu aplikasi perangkat lunak yang mengelola basis data.
  •      Konversi Data
Dalam tahap ini, data-data mulai dimasukkan dan mengkonversi file-file yang diperlukan ke format basis data yang kemudian dimasukkan ke dalam basis data yang sedang dikembangkan.
  •      Konversi Aplikasi
Dalam tahap ini, semua sistem yg berbeda format dengan sistem basis data akan dikonversi ke sistem basis data.
  •      Testing dan Validasi
Dalam tahap ini, aplikasi basis data yang sudah dibuat diuji. Apabila sudah lulus dari uji aplikasi, maka haruz dilakukan validasi sebelum dapat digunakan sebagai produk perangkat lunak pengolah data.
  •      Operasi/Penggunaan
Dalam tahap ini basis data  dioperasikan sesuai kebutuhan pengguna.
  •      Maintenance
Dalam tahap ini dilakukan kontrol dan pengaturan terhadap basis data. Apabila terjadi kesalahan segera diperbaiki. Data maupun aplikasi dapat terus berkembang disini.
    (Sumber)


F.    Pemakai Basis Data
Ada beberapa jenis/tipe pemakai terhadap suatu sistem basis data yang dibedakan berdasarkan cara mereka berinteraksi terhadap system. Tipe-tipe pemakai Sistem Basis Data tersebut adalah :
  • Programmer Aplikasi yaitu pemakai yang berinteraksi dengan basis data melalui Data Manipulation Language (DML), yang dibuat dengan bahasa C, Cobol dan lainnya.
  • User Mahir yaitu pemakai yang berinteraksi dengan sistem tanpa menulis modul program. Mereka menyatakan query (untuk akses data) dengan bahasa query yang telah disediakan oleh DBMS.
  • Naive User yaitu pemakai yang tidak berpengalaman, berinteraksi dengan sistem tanpa menulis program, tinggal menjalankan satu menu dan memilih proses yang telah ada atau telah dibuat sebelumnya oleh programmer.
  • User khusus yaitu pemakai yang menulis aplikasi basis data non konvensional, tetapi untuk keperluan-keperluan khusus, seperti untuk aplikasi AI, sistem pakar, pengolahan citra, dll.
(Sumber)

    { 1 komentar... read them below or add one }

    - Copyright © Najib Nasich Blog