Tampilkan postingan dengan label Ceritaku. Tampilkan semua postingan

Kelahiran Anak Kedua

Dear Pembaca,

Alhamdulillah saya bersyukur, telah lahir seorang putri, anak kedua kami yang bernama

ZYDNA FARHANA SHEZAN

pada tanggal 22 November 2020 lalu

nggak banyak ngomong, saya share video saja ya.

 

Semoga menjadi anak shalihah dan berbakti pada kedua orangtuanya, bermanfaat bagi sesama, menjadi penyejuk hati kedua orang tuanya.
Aamiin
Kamis, 26 November 2020
Tag :

Perjalanan Saya di Daihatsu

Dear para pembaca, 
Di coretan kali ini saya narsis dulu ya, saya ingin ceritakan perjalanan saya di Astra Daihatsu Motor (ADM) dari mulai masuk di tahun 2013 sampai sekarang. Karena kebetulan di tanggal 15 November 2020 ini sebagai momen genap 7 tahun saya bekerja sebagai karyawan ADM.

Proses Rekrutmen
Saya mengikuti rekrutmen ADM saat setelah lulus kuliah di Bursa Karir ITS di Surabaya, sekitar bulan Agustus 2013. Proses administrasi dan psikotes lulus, alhamdulillah dipanggil wawancara. Beruntungnya saya hanya menjalani proses wawancara 2 kali saja, yang harusnya ada proses wawancara dengan HRD, user, lalu dengan direktur, namun saya hanya menjalani hingga sampi level user yang dulu diwakili oleh Division Head saya yang sekarang menjabat sebagai atasan saya. Proses rekrutmennya menurut saya terbilang cukup cepat, beruntungnya lagi keseluruhan proses wawancara dan tes kesehatan dilakukan di Surabaya sehingga saya tidak perlu bolak balik ke Jakarta, dan saat di Jakarta tinggal proses tanda tangan berkas dan registrasi karyawan baru. Dan tanggal 15 November 2013 menjadi hari pertama saya menjadi karyawan ADM.

Sudah di Jakarta sebelum masuk ADM
Yap, jadi sebelum saya masuk di ADM, tepat di 29 Oktober 2013 saya berangkat ke Jakarta dalam rangka ditugaskan oleh dosen saya untuk join project di Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Saat diminta oleh dosen saya, saya sudah menginformasikan bahwa saya masih menunggu pengumuman dari ADM. Ketika saya diumumkan lolos, maka saya tidak bisa melanjutkan untuk mengikuti project dosen saya ini. Dan akhirnya pun benar lolos, saya beruntung sekali lagi. Pemberangkatan ke Jakarta saya tidak perlu memakan biaya karena sudah dicover dari project dosen saya. Tempat tinggal di awal kerja pun sudah ada, yang juga dicover dari project itu, walaupun lokasinya sangat jauh dengan ADM tapi lumayanlah buat menghemat masa awal awal di Jakarta.

6 Bulan Pertama
Seperti yang disebutkan sebelumnya, saya terhitung menjadi karyawan di ADM di tanggal 15 November 2013. Di masa masa awal 6 bulan bekerja ini saya lewati dengan masa On Job Training (OJT). Saya ditraining mulai dari basic informasi seputar perusahaan ADM, pemahaman tentang safety di area kerja, serta pemahaman tentang proses produksi di pabrik. Saya juga dalam kurun waktu 6 bulan pertama juga sempat ditrining "magang" di area sales operation selama 1 bulan. Saya belajar menjadi sales yang ditempatkan di area Jayakarta, dari situ lumayan lah saya mendapatkan pengetahuan tentang jualan produk Daihatsu, sekaligus mempelajari produk-produk mobil Daihatsu.
Selepas dari "magang sales", barulah saya masuk di Divisi Corporate IT (CIT), Divisi tempat saya bekerja sampai sekarang ini. Sampai dengan Mei 2014 (antara Mei atau Juni saya lupa), saya dipindahtugaskan ke Karawang. Masih di Divisi Corporate IT, namun ini spesial untuk menangani sistem produksi di pabrik Karawang Assembly Plant.



Berencana 2 Tahun saja di Jakarta-Karawang, Aktualnya hmmm.. Lihat Nanti Deh
Setelah pindah ke Karawang, sebulan sebelum pengangkatan saya berpikir untuk "lanjut atau tidak ya di ADM?". Beberapa bulan merasakan kehidupan di Jakarta dan Karawang yang jauh dari saudara dan ibu, saya merasa pengen kembali pulang saja. Meskipun saat masa kuliah juga tidak tinggal bersama saudara dan orangtua, namun jarak antara kampus saya (ITS Surabaya) dan rumah (Gresik) hanya dengan perjalanan 2 jam saja. Kondisi tersebut sangat berbeda ketika saya di Jakarta atau Karawang, untuk pulang saja harus mikir kapan, mikirin tiket pulang, sedangkan saat di Surabaya nggak pernah mikir seperti itu, ya tinggal pulang saja kalau pengen.
Tapi, setelah dipikir-pikir, pengen ngumpulin duit dulu. Jadi saya rencanakan 2 tahun merantau jauh dari kampung halaman. Tapi sekarang? saya masih saja bekerja di ADM karena satu dan lain hal, hahaha. Lain kali deh ceritanya.

Bekerja sambil Kuliah di UI
Tahun 2015 akhir, saya merasa rindu dengan suasana kampus. Saya mendadak pengen kuliah lagi. Saat dadakan itu saya iseng coba ikuti SIMAK UI, eh lha kok lolos. Pas ada duit buat daftar ulang juga, ya masuk lah jadi mahasiswa baru UI, angkatan 2015 tapi masuk di semester genap. Perkuliahan dimulai di Januari 2016.
Status terakhir pekerjaan, yah betul di waktu itu saya masih di ADM Karawang, lalu saya pun mengajukan untuk pindah lokasi kerja di Sunter (balik lagi). Alhamdulillah keinginan itu dapat dikabulkan oleh atasan saya, akhirnya saya pun dipindahkan, walau sempat juga bolak balik pulang pergi Karawang Jakarta selama di Semester 1. Pagi saya berangkat ke Karawang untuk bekerja, sore saya perjalanan pulang ke Jakarta dan malam saya lanjut kuliah di Salemba. Begitu saya lakukan selama 1 semester awal kuliah di MTI UI.

Balik ke Jakarta
Saya kembali lagi ke area Head Office ADM Sunter di Agustus 2016, waktu itu ada rekan kerja yang resign, saya menggantikan posisi job nya dia. Tidak lama setelah itu pun ada perombakan struktur organisasi CIT selama 2 kali hingga saya di posisi sekarang ini, yakni menangani IT System Development.
Oh ya nyambung masalah kuliah, Di Jakarta saya sehari-hari masih dengan rutinitas yang sama dengan sebelumnya dengan bekerja di pagi hari, dan kuliah di malam hari, sampai akhirnya di Januari 2018 alhamdulillah saya sudah bisa lulus kuliah.
Sekarang gimana? Lalu jadinya kapan balik kampungnya?
Ya jalanin saja dulu lah ya. Tentang kapan balik kampung, itu dipikir nanti. 😋

Sekian cerita tentang saya di ADM.
Semoga lain kali dapat saya ceritakan lagi perjalanan hidup saya dari sisi lainnya.

Terima kasih sudah membaca 😉
Jumat, 13 November 2020

Kuliah Lagi

Lama tak menulis, saya sempetin nih menulis pas kuliah berlangsung :D. "Hah? Kuliah? Bukannya sekarang sedang kerja di Daihatsu?". Yap, saya memang masih bekerja di Daihatsu, namun di menjelang akhir tahun di sekitar bulan September 2015, ada celetukan di otak untuk ingin kuliah lagi dan kangen dengan masa-masa kuliah dulu. Terpikir dengan S2 UI waktu itu, dan pas waktu saya membuka situs UI, dan pas banget ada informasi mengenai SIMAK-UI untuk penerimaan mahasiswa baru semester genap tahun ajaran 2015/2016. "Nyobak SIMAK-UI, ah", celetuk pikirku. Yap, dan akhirnya saya pun mencoba ikut tes SIMAK-UI di bulan November 2015 lalu. Saya mengambil pilihan program studi Magister Teknologi Informasi. Eh ndilalah pas diumumin di Desember 2016, saya dinyatakan lulus dari tes SIMAK-UI. Pas ada duit bonusan buat bayar masuk kuliah, ya akhirnya bayarlah,dan jadilah saya sekarang disini berstatus mahasiswa MTI-UI hingga sekarang saya sudah menginjak semester kedua.
Rabu, 28 September 2016

Sekarang, ADM Karawang!

sorry ya buat para pembaca. Sudah beberapa bulan lamanya saya tidak pernah update blog ini.
Semenjak saya berada di Jakarta dari 8 bulan yang lalu (saat ini karawang sih), ini adalah posting saya yang kedua. Dan tepatnya inilah postingan saya yang pertama sejak saya bekerja di ADM.
Yap, saya sekarang bekerja di ADM, alias PT. Astra Daihatsu Motor. Perusahaan mobil kompak yang memproduksi brand Daihatsu yang berpusat di Sunter, Jakarta Utara. Dulunya saya ditempatkam di Sunter mulai awal masuk saya di ADM, November tahun lalu. Namun per Mei 2014, saya dipindahtugaskan di Karawang Assembly Plant yang bertempatkan di Kawasan Industri Suryacipta, Karawang Timur. Disini akan saya ceritakan tentang pengalaman saya mulai dari masuk ADM hingga sekarang. Namun sabar dulu ya, nanti saya lanjutkan di kesempatan menulis berikutnya. Hehehe
Sabtu, 12 Juli 2014

Catatan Sunday Sharing Loperman : Lebih dari 30 Pekan di Jalanan

"Memang pendidikan menjadi sebuah kebutuhan penting generasi muda bangsa, tapi kenyataan hidup yang keras memaksa teman-teman kecil ini turun ke jalan sembari tetap menyimpan asa akan cita-cita kelak"
- Volunteer Sunday Sharing Loperman SSL -

Sebuah Film Pendek Catatan Sunday Sharing Loperman, lebih dari 30 pekan di jalan, cerita tentang cinta, kehidupan, kerja keras, kesabaran, harga diri, dan berbagai esensi kehidupan.


Ingin bergabung? Ulurkan tangan anda dengan menjadi Volunteer atau sisihkan sebagian dari penghasilan anda dengan menjadi Donatur SSL. Info lebih lanjut : http://sundaysharing.wordpress.com/

Mari menginspirasi

Minggu, 29 September 2013
Tag :

IBM Jadi Nominator INAICTA 2013

IBM, ini adalah nama aplikasi yang Saya kembangkan bersama 5 teman saya di Teknik Informatika ITS dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Karsa Cipta. Tim pengembang IBM yang diketuai Sukma Arbianto ini berinisiatif untuk mengikutkan IBM dalam Penghargaan INAICTA untuk kategori Student Project level Perguruan Tinggi. Tanpa sangka-sangka sebelumnya, ternyata tim kita lolos menjadi nominator di INAICTA 2013.


IBM ini digunakan untuk menghitung durasi lampu lalu lintas. Aplikasi yang pada mulanya merupakan tugas Final Project (FP) mata kuliah ini dapat menghitung lamanya durasi Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) atau biasa dikenal dengan lampu lalu lintas di setiap sisi persimpangan disesuaikan dengan jumlah kendaraan yang melewati setiap sisi jalan menuju persimpangan. Sebenarnya yang kita ber-6 kerjakan adalah membuat sistem, dimulai dari pembacaan jumlah kendaraan yang dilakukan oleh Mikrokontroller Arduino memanfaatkan sensor PIR Motion. Sensor ini dipasang di setiap sisi jalan menuju pesimpangan jalan untuk mengetahui kepadatan jalan tersebut. Data jumlah kendaraan kemudian dikirim dan diolah oleh server secara periodik setiap jam. Output dari sistem ini merupakan durasi lampu lalu lintas yang dapat dilihat visualisasinya di web. Untuk pengembangan ke depannya, harapannya data durasi ini dapat dijadikan acuan oleh dinas perhubungan dalam menentukan durasi di lampu lalu lintas yang sebenarnya, sehingga dapat diterapkan di lampu lalu lintas.


Berenam, Aku, Sukma, Rian, Saad, Ika, Luluk, sebagai tim IBM akhirnya berangkat ke Jakarta untuk mengikuti penjurian INAICTA 2013. Namun sayang, meskipun penampilan kami bagus, tapi sepertinya tim lain dalam kategori kami lebih bagus di mata para juri. Dalam kategori Student Project, akihrnya dipilih 3 Juara. Winner (Juara 1) diraih oleh AT INEC, aplikasi cerdas untuk mengetahui sifat manusia. Merit (Juara 2) diraih oleh Camel, dilanjutkan dengan Leafcoder untuk spesial mention (Juara 3).

Nggak menang nggak masalah buat kami, pengalaman dari INAICTA 2013 inilah yang terpenting. Sepertinya dengan mengikuti acara INAICTA di Jakarta ini, ada keinginan dari diri Saya untuk mengikutinya lagi tahun depan. Kekalahan tahun ini tidak boleh berulang di tahun depan. Semangat!!
Sabtu, 07 September 2013

Tumpengan PPDB 2013

Tumpengan untuk "penyemangat" PPDB 2013 di Kampus Teknik Informatika ITS.

Rabu, 15 Mei 2013

Akhirnya Aku Dapat Piala

Alhamdulillah, setelah 4 tahun hidup di masa perkuliahan, akhirnya aku dpat piala juga kemarin. Tepatnya tanggal 12 Mei 2013, aku menerima piala ini dari acara Enumeration 2013 yang digelar PENS. Ngomong-ngomong, Najib ini menang apa ya? Okay kita mulai ceritanya.
Ya, dua minggu terakhir ini coretan saya tidak keluar dari tema "budaya" dan acara "enumeration", khususnya lomba blog competition. Sudah ketebak dong saya ikut lomba apa. Yap benar, saya mengikuti lomba blog competition (B'Comp) yang merupakan salah satu kompetisi yang tergabung dalam Enumeration 2013. Yang punya acara ini adalah tetangga saya, bukan tetangga rumah tapi tetangga kampus, hehehe. Tepatnya acara ini diselenggarakan oleh mahasiswa Teknik Informatika PENS.
Ini adalah lomba blog saya yang pertama, dan Alhamdulillah, tidak terkira kalau jadi juara. Memang sungguh beruntung si Najib ini, hehe.
Senin, 13 Mei 2013
Tag :

Timku di Master League Game PES 2012

Mungkin udah bisa dibilang agak jadul ya, PES di laptopku masih yang versi PES 2012. Aslinya pengen nginstal yang 2013, cuma masih terganjal VGA dan juga terganjal rasa malas. Hehe. Yang 2012 ini saja sebenarnya agak maksa untuk nginstal.
Sedikit berbagi mengenai Tim Master Leage saya di PES ini. Tim saya memakai jersey asli bikinan saya (sebenarnya sih ngedit dari jersey lain, hehe). Nah, ini penampakan tim saya.
 





Mungkin anda sempat bertanya dalam hati, bagaimana saya mengedit jerseynya sampai muka saya ada di jersey itu ya? Apa tim saya punya banyak uang hingga saya bisa menjadi sponsor di jersey tim? Bukan kok.
Sebenarnya itu cuma mengedit gambar biasa, pakai photoshop. Untuk cara bikin jerseynya akan saya beritahukan di lain waktu. Hari ini cukup pamer gambarnya saja, hehehe.
Terima kasih telah membaca. Ditunggu komentarnya di bawah.
Rabu, 17 April 2013

Blog Baru Pacarku

Akhir-akhir ini saya sering update blog, mungkin inilah yang memicu pacar saya untuk memiliki blog baru. Hehe. (Peace, Yank).
Sekalian saya perkenalkan pacar saya, Rizqi Akhfiani, dan sekalian juga mempromosikan blognya di sini. Sebenarnya sudah saya sediakan halaman tersendiri buat mendeskripsikan dia di halaman Profil > Belahan Jiwa, cuma sampai sekarang belum sempat saya isi soalnya juga belum kepikiran mau ngisi kayak gimana. Hehe. (Peace lagi, Yank). Nah ini dia potongan gambar blog barunya yang bisa diakses di akhfiani.blogspot.com.
Sekalian, colek orangnya ah. +Rizqi Akhfiani. Hehe
Selasa, 16 April 2013

Sarapan Hari Ini

Mantap, paket breakfast KFC. Berikut ini saya tampilkan fotonya, namun jangan kaget. Foto ini menandakan bahwa saya memang sudah menikmati paket breakfastnya KFC. Hehe

Sunday Sharing : Belajar Cinta dari Kakek tanpa Cucu

Ini coretan dari blog sundaysharing.wordpress.com


Alhamdulillah, pagi ini angka dua puluh telah terukir, menggenapi langkah-langkah sobat SSL menapaki jalan akhir pekan kota Pahlawan. Satu semester lebih dua pekan lah kalo dikonversi ke masa kontrak perkuliahan. Tiga belas ‘cecunguk’ terkumpul untuk meramaikan perkumpulan makhluk-makhluk ‘kurang kerjaan’. Lima puluh satu bungkus nasi siap beredar di kordinat sekian koma sekian. Dan, tiga rute siap disusuri para ‘ksatria’ berkaki karet.
Ketahuilah sobat, anda telah bertanggung jawab atas hilangnya waktu kami. Sumbangan anda telah mengakibatkan amanah di pundak kami semakin berat. Ratusan nasi telah tersebar semenjak kali pertama pendeklarasian. Jutaan uang telah ‘lenyap’ hanya untuk ‘disebar’ ke jalanan. Karena sumbangan dari anda yang terus mengalir, itu artinya anda memaksa kami untuk terus bergerak melawan belaian lembut bantal dan guling, memaksa kami berpanas-panasan di atas aspal, memaksa kami melawan segala goda untuk bermalasan di akhir pekan. Inilah ucapan ‘kebencian’ dari kami untuk kalian. Kebencian yang membungkus kado bernama terima kasih.
Sobat, di tulisan ini kami ingin sedikit bercerita tentang suatu kisah. Kisah yang tercipta akibat wawancara dadakan dengan salah seorang kakek yang kami temui pagi ini. Seorang kakek yang sebelumnya pernah nongol juga di situs ‘terkemuka’ ini. Saya dan seorang partner saya yang di’eyang’kan, menghampiri beliau yang pada waktu itu kebetulan sedang menghampiri istrinya yang berada di dalam ‘rumah beroda’ (baca: becak). Setelah pemilik nasi berpindah tangan, kami menyempatkan diri untuk mengajak beliau ngobrol sejenak. Dari obrolan yang cukup singkat, kami memperoleh beberapa informasi mengenai beliau.
563226_4141824283692_765779129_n
Sang kakek bernama kek Usman, dan istrinya bernama nek Kamsini (kalo g salah!). Sudah semenjak enam tahun yang lalu, kek Usman mengandalkan jalanan Surabanya sebagai ladang rezekinya. Umur beliau saat ini adalah 75 tahun. Alamat aslinya di Kertosono. Di Surabaya, beliau tinggal di tempat kos-kosan (lupa daerahnya!). Beliau sempat bercerita, “Dulu waktu awal-awal di Surabaya, kami (kakek Usman dan istri) pernah diciduk satpol PP mas. Istri saya dikiranya minta-minta, padahal waktu itu saya juga jualan koran. Ya korannya saya bawa juga ketika diciduk satpol PP. Waktu itu kami di bawa ke Keputih untuk mendapatkan penyuluhan selama 3 bulan mas.” Ungkap beliau dengan sedikit redaksi yang berbeda.
Biasanya beliau berjualan mulai jam 6 pagi-10 siang. “Kalo terlalu lama kasian ibu mas, tidak kuat berlama-lama di dalam becak.” Terang beliau. Hingga timbul suatu tanya yang mungkin agak kurang sopan, kami menanyakan kepada beliau,”Kakek punya putra?“. Dengan raut wajah yang agak berbeda, beliau menuturkan,”Yang diATAS belum ngasih keturunan mas!”. Kami agak trenyuh mendengar jawaban si kakek. Melihat kondisi beliau berdua yang sudah mulai melemah, jawaban itu seolah menjadi pukulan buat kami. Sosok tua yang menyadari bahwa ada Kuasa yang menghadirkan ini semua, dan sadar akan segala keterbatasan sebagai seorang makhluk. Yakin bahwasannya ada hikmah besar di balik ini semua. Diskusi pun masih kami lanjutkan, kali ini ketambahan 1 investigator dari bidang ahli per-game-an dan dokumentator.
Kakek mengungkapkan niatnya kepada kami untuk mudik lebaran tahun ini ke rumahnya di Kertosono. Di Surabaya, beliau tidak punya saudara sama sekali. Bahkan beliau sempat menceritakan kalau kos di tempatnya menginap tidak terlalu mempedulikan keberadaannya disitu. “Kadang saya kalau sembahyang di gubeng situ mas!” Ungkap kek Usman setelah mendengarkan sedikit ‘pembesaran hati’ yang kami sodorkan untuk beliau. Kami juga mendapat informasi bahwa sewa tempat kos perbulan adalah 200ribu, bahkan becak yang kami kira selama ini adalah milik beliau ternyata becak sewaan seharga 2ribu rupiah perhari. Untuk makan beliau tidak masak sendiri. “Makannya 2 kali sehari mas, kadang ya sekedar minum kopi!” Ujar kakek. Selama perbincangan, sang istri tak banyak bicara, nenek lebih banyak mendengarkan jawaban dari kekasih tercintanya.
Semoga Allah senantiasa memberi kakek dan nenek kesehatan!”. “Terima kasih mas, semoga dilancarkan rezekinya!” Balas sang kakek. “Aaaaaamiiiiiin!” Jawaban akhir kami yang menandakan perpisahan kami dengan pasangan paling harmonis yang kami temui pagi ini. Usia pernikahan yang tidak lagi muda, tidak dikaruniai keturunan, hidup dengan memanfaatkan jalanan bukan untuk meminta-minta, dan ujian lain yang dengan tegar dihadapi kakek dan nenek ini. Terima kasih kek dan nek Usman, kau telah berikan pelajaran berharga kepada kami. Itulah sedikit bincang yang bisa kami bagikan kepada sobat sekalian. Semoga bisa diambil pelajarannya. Dan sebagai penutup, pesan dari Yang Maha Benar:
“…Karunia ini merupakan pemberian Rabbku untuk menguji imanku, apakah aku bersyukur atau aku kufur. Siapa bersyukur maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri, sedang siapa kufur, sesungguhnya Rabbku Maha Kaya lagi Maha Mulia.” (an-Naml:40).
Minggu, 14 April 2013
Tag :

Kampus UNAIR C di Minggu Pagi

Minggu pagi. Kebiasaanku akhir-akhir ini saat di Surabaya ketika Minggu pagi adalah SSL. Apa itu SSL?
SSL, Sunday Sharing to Loperman, adalah kegiatan yang diusung teman2 TC 2009 untuk berbagi kebahagiaan kepada para loper koran dengan memberikan sarapan saat Minggu pagi di sejumlah perempatan di Surabaya. Keterangan lebih lanjut tentang SSL bisa dilihat di blognya : sundaysharing.wordpress.com .
Setiap selesai kegiatan, sekitar jam 8 anak-anak SSL yang dijuluki anak Laron Dmon ini biasanya berkumpul di UNAIR kampus C. Di sini setiap Minggu pagi ada yg berbeda dibandingkan di hari-hari lain. Ruamai pol ternyata. Banyak yang jalan-jalan ke sini. Entah itu sekedar melihat pemandangan di Minggu pagi, ngasih makan ikan di danau, kumpul keluarga, kumpul teman, kumpul pasangan (eh), hehehe. Di sini juga ada yang banyak jualan loh. Mungkin itu juga yang bikin ramai.
Nah, kita (baca : anak Laron Dmon) di sini untuk evaluasi sekalian lihat pemandangan nih.
Ini dia potret Minggu pagi di kampus UNAIR C.

Bubur Harisah : Makanan Khas Haul Bungah - Gresik

Hari Sabtu lalu saya pulang ke Gresik. Kampungku ada di kecamatan Dukun, Gresik bagian pelosok barat agak ke utara. Saat balik ke Surabaya di malam Minggu, saya melewati desa Sampurnan, kecamatan Bungah, Gresik. Pas lewat sana, kebetulan pas ada momen Haul Kyai Bungah. Di setiap tahun warga bungah memperingati Haul untuk mendoakan Kyai-Kyai Bungah yg sudah wafat. Orang-orang pun banyak yg berkunjung ke Bungah untuk berziarah. Nah, selain banyak orang berziarah, pas haul ini juga banyak orang berjualan dan juga pertunjukan-pertunjukan. Ramai lah pokoknya.

Tapi bukan tentang keramaian Haul Bungah yang saya ingin ulas di sini. Tapi tentang makanan khasnya, yakni bubur Harisah. Bubur ini termasuk makanan kesukaan saya, karena pas sudah masuk ke tenggorokan rasanya nikmat sekali bagi saya. Ketika saya menyadari bahwa saat saya melewati desa Sampurnan itu bertepatan dengan keramaian Haul Bungah, yang saya pikirkan ya bubur Harisah. Hehe. Akhirnya belilah saya, Bubur Harisah 0,25 Kg seharga Rp 20.000,00.

Konon makanan ini berasal dari Timur Tengah (eh lupa, atau Arab Saudi ya?). Bahan utama bubur ini adalah daging kambing dan gandum. Itulah yang membuat harganya mahal. Selain karena bahannya, harga mahalnya juga dikarenakan proses pembuatannya sulit dan lama. Karena proses yang sulit itulah yang juga membuat bubur ini jarang terlihat di hari-hari biasa. Munculnya hanya pada momen haul Bungah saja.

Pengen tau wujudnya? Ini dia Bubur Harisah yang saya beli di Bungah.
Selasa, 09 April 2013
Tag :

Baca Koran : The Most Wanted Person?

Percayakah Anda?
Sabtu, 30 Maret 2013
Tag :

Sekedar Catatan Saat MaBa

Disini saya ingin berbagi tentang coretan yang pernah saya buat,
coretan berikut adalah pengalaman saya pada saat beberapa bulan pertama masuk Teknik Informatika ITS, atau boleh dibilang dengan bahasa lain adalah TC (TeSe) atau Teknik Computer. Coretan ini saya buat untuk tugas perwalian dari SC pengkaderan, dan saat itu saya masih dibimbing oleh mas Tosa sebagai SC saya.
Berikut ini catatannya:



BIODATA
Nama            : Muhammad Najib
Nama Panggilan        : Najib / Ajib
NRP            : 5109100111
Tempat, Tanggal lahir    : Gresik, 29 Mei 1991
Agama            : Islam
Alamat Asal        : Sembungan Kidul No.48 Dukun Gresik
Alamat Surabaya        : Keputih II/26
Asal Sekolah        : SMA Negeri 1 Sidayu Gresik
Pekerjaan Orang Tua    : -
Jalur Masuk ITS        : PMDK berbeasiswa untuk ekonomi lemah
YM            : najibnasich@yahoo.co.id
Gmail            : biozand@gmail.com
Facebook        : biozand@rocketmail.com


Ini Essaiku
Yang Udah Aku Lakukan di Teknik Informatika ITS Selama Ini, Apa Ya????
Untuk permulaan pada essai saya, saya ingin menjelaskan beberapa dari info-info tentang biodata saya di atas. Sebagaimana biodata saya tersebut, saya Muhammad Najib yang biasa dipanggil teman-teman cukup dengan Najib aja. Saya berasal dari Gresik, dari kecil hingga akhir SMA juga masih tinggal di Gresik. Saya adalah anak keenam dari 7 bersaudara (banyak ya??). Tentang orang tua saya, saya adalah putra dari pasangan Muhammad Nasich dan Zahroh. Bapak saya sudah meninggal dunia 5 tahun lalu, tapi alhamdulillah hingga sekarang ibu saya masih sehat walafiat. Dulu bapak saya bekerja sebagai wiraswastawan yang berurbanisasi pulang pergi Gresik-Surabaya, sementara ibu saya hanyalah seorang Ibu Rumah Tangga yang sibuk mengurus rumah dan anak-anaknya. Bapak saya menjadi  tumpuan ekonomi keluarga pada saat itu. Tapi sejak beliau wafat, yang menjadi tumpuan keluarga kami adalah kakak-kakak saya yang hampir seluruhnya bekerja sebagai karyawan toko dekat rumah saya. Mungkin itulah sedikit pengenalan tentang saya dan latar belakang saya.

Masuk Teknik Informatika ITS,
kenapa sih milih ITS?
Awalnya saya juga bingung menjawab pertanyaan ini. Tidak tahu kenapa sejak kelas 1 SMA, saya begitu tertarik pada ITS. Jujur, sebelum saya masuk SMA, tidak ada sedikitpun bayangan dalam pikiran saya tentang Kampus dan perkuliahan. Baru pada saat masa SMA, saya mulai dikenalkan tentang perguruan tinggi di Indonesia. ITS merupakan PTN yang pertama kali saya kunjungi pada saat saya mengikuti sebuah lomba yang diadakan oleh ITS sewaktu kelas 1 SMA. Kesan pertama tersebut membuat saya tertarik dengan kampus perjuangan ini, karena memang sebelumnya saya tidak pernah tahu bagaimana kehidupan mahasiswa dan keadaan kampus sebagai tempat penentu kesuksesan. Yah, itulah kenapa saya milih ITS. Karena saya kadung tertarik pada ITS sejak pertama kali bertemu. Dan Alhamdulillah, saya sekarang akhirnya menjadi mahasiswa ITS beneran.

Kok bisa masuk Teknik Informatika?
Teknik Informatika mungkin sebelumnya tidak pernah terfikir matang untukku masuk dalam jurusan ini. Tapi entah mengapa pada saat saya ingin sekali masuk jurusan ini. Alasan saya pada saat itu, saya ingin bisa menguasai segala sesuatu yang berhubungan dengan teknologi masa kini, karena saya termasuk orang yang gaptek. Sehingga harapan saya masuk jurusan ini tuh biar nggak gaptek lagi. Di samping itu, alasan saya masuk Teknik Informatika adalah karena menurut saya Jurusan ini tidak terlalu sibuk  menghapal nama-nama makhluk hidup, tidak terlalu sibuk hapalin sistem periodik unsur, tidak terlalu sibuk begadang untuk menggambar gedung atau proyeksi benda, paling juga sibuknya di komputer. Like This!. Jadi yaaaa tertarik aja untuk masuk Teknik Informatika ITS ini. Saya pun mencoba peruntungan mengikuti PMDK ITS, sengaja saya memilih program berbeasiswa karena setelah saya tanyakan pada guru-guru BP di SMA, saya dinyatakan telah masuk kriteria untuk bisa mengikuti program beasiswa ini. Eh ternyata saya bisa masuk juga di jurusan yang saya pilih. Terima kasih ya Allah…

Kesan Pertama setelah masuk TC?
Waaw, gedungnya bagus. Beruntung saya bisa masuk gedung sebagus ini, yang menurut saya kampus TC merupakan kampus tercantik dari kampus-kampus jurusan lain di ITS. Tapi melihat keadaan itu, saya juga berpikir, pasti yang masuk gedung ini bukan sembarang orang. Pastinya mereka adalah kaum elit yang sangat mengerti seluk beluk tentang teknologi informasi terutama yang berhubungan dengan computer. Sedangkan aku?? Hanyalah seorang arek ndeso yang gaptek banget. Itulah yang membuat saya sangat minder pada saat pertama kali masuk TC ini. Tapi saya bersyukur, teman-teman saya sesama MaBa pun pengertian terhadap arek-arek seperti saya ini. Mereka masih mau menyempatkan waktunya untuk mengajari orang-orang kayak saya ini tentang materi kuliah di TC ini.

Adaptasi dengan TC?
Awalnya saya tidak begitu kerasan dengan keadaan kuliah, maklum lah sebagai MaBa, masih peralihan dari masa-masa SMA. Tapi saya berusaha beradaptasi dengan lingkungan baru saya ini. Sebenarnya saya adalah termasuk seorang yang pemalu dan penakut untuk sekedar menyapa atau berkenalan dengan seseorang yang belum pernah berinteraksi dengan saya. Karena memang saya adalah seseorang yang sulit bergaul di lingkungan baru. Tapi pada saat di TC, saya berpikir apabila saya tidak mengenal lingkungan saya dan teman-teman saya, mana bisa saya hidup tenang di sini (hehehehee). Karena itu mulai dini saya mencoba berinteraksi dengan teman-teman saya seperjuangan ini. Yah, beruntung saya punya mereka, itung-itung bisa bantuin ngerjain tugas-tugas kuliah (hehehehee). Saya juga punya keinginan untuk bisa akrab dengan para senior di TC ini, tujuan saya untuk itu adalah agar pada saat berkumpul di kampus untuk menjalani kuliah masing-masing, jika bertemu dengan senior, kita tidak ada lagi ada rasa sungkan untuk menyapa atau bercakap-cakap layaknya teman biasa. Namun hal itu masih belum  bisa saya lakukan, karena sifat saya tadi yang pemalu dan penakut menghadapi orang yang belum pernah berintraksi dengan saya secara langsung.
Dalam menghadapi materi kuliah yang baru saya kenal (Pemrograman Terstruktur dan juga Sistem Digital), saya sedikit mengalami kesulitan dengan materi-materi ini. Kadang menurut saya, saya merasa level saya belum bisa mencapai untuk bisa menyelesaikan tugas yang diberikan. Seringkali saya Down jika saya menghadapi tugas yang menurut saya sangat sulit untuk saya kerjakan (terutama Pemrograman Terstruktur). Saya sebenarnya ingin memiliki relasi dengan senior yang menurut saya mereka tahu banyak tentang tugas-tugas yang saya tidak mengerti tadi, agar saya nantinya bisa meminta mereka untuk mengajari saya tentang yang tidak saya mengerti dalam materi perkuliahan.

Kegiatan selama di TC
Di samping kuliah, di sela-sela jam kuliah saya juga sering ikut berkumpul dengan teman-teman sesama Arek TC 2009 untuk sekedar ngumpul-ngumpul thok sambil ngerumpi atau ngerjain tugas bareng. Mengenai jadwal kuliah di TC, seringkali saya mengeluhkan ini karena tidak jarang saya pulang malam karena jadwal revisi, asistensi, kuliah Pemrograman Terstruktur, dan lain-lain. Kesan saya tentang teknik informatika yang “nyantai” dan “hanya kerja di komputer” pun hilang. Ternyata kuliah dimanapun pasti sibuk, disibukkan dengan tugas-tugas yang menumpuk dan juga tidak gampang, dan seringkali begadang untuk mengerjakan tugas-tugas itu. Uuuuuuh, ternyata capek juga kuliah di sini. ITS memang benar-benar kampus perjuangan untukku.

Tentang Senior dan Tugas-tugas yang Diberikan
Sebagai Junior, saya wajib menghormati para senior. Meskipun terkadang kami seringkali memiliki rasa benci dalam hati karena sikap mereka pada saat forum-forum seperti interface, dan lain-lain. Tapi kami sadar bahwa sikap tersebut menandakan bahwa mereka peduli dengan komunal kami. Seperti pada saat kami diberikan tugas untuk mengenal satu angkatan, saya sempat berpikir begini, “kenapa sih para senior ngatur-ngatur kita kayak gini. Kenal nggak kenal kan urusan komunal kita sendiri. Kenapa juga mereka ikut campur.” Tapi setelah mengerti tujuan mereka baik,saya pun mencoba untuk melaksanakan tugas tersebut. Sejak diberikannya tugas itu, saya sekarang menjadi lebih akrab dengan teman-teman satu komunal ini. Saya memulainya dengan berkenalan dengan mereka satu-persatu, lalu sering ngumpul-ngumpul bareng, ngerjain tugas bareng, mbacem bareng, minum jus bareng, dan bareng-bareng lainnya (hehehee).

Pada essai ini, saya juga ingin berterima kasih yang sangat peduli dengan komunal kami hingga rela menyisakan waktunya untuk selalu memperingatkan kami untuk saling mengenal satu komunal dan menjaga solidaritas kami semua, demi tercapainya angkatan 2009 yang solid dan bisa diterima sebagai warga TC yang baik. Amiin..

Itu dia coretan saya saat maba. kalau mau lihat muka saya saat maba, ini dia.
Jumat, 29 Maret 2013

Sunday Sharing : Jalur Selatan, Dominasi Kaum yang Tercinta!

Coretan dari Sunday Sharing Diary :

Pagi ini kota Surabaya nampak riang. Anomali telah lenyap dan normal sepertinya telah kembali. Mentari seolah bangun lebih pagi dari biasanya, dan awan-awanpun seolah enggan menjadi peneduh. Bagaimanapun juga syukur adalah cara untuk berterimakasih atas nikmat besarNYA, sehingga sobat-sobat SSL team masih bisa merasakan belaian ‘hangat’ kota Pahlawan.
12 makhluk terkumpul untuk misi rutin pagi ini. Inilah minimal requirement yang diperlukan untuk bisa meng-cover 3 rute, dimana masing-masing rute terdapat 2 team. Tak seperti biasanya yang mendapat jatah di rute tengah, kali ini team saya ditempatkan oleh korlap untuk jelajah rute selatan. Walaupun agak sedikit gimana gitu karena ditempatkan 1 team dengan seorang yang gimana gitu!(hahahaha! just serious statement!)
Setelah sedikit hening tercipta untuk kelancaran misi, pasukan pun siap meluncur menuju rutenya masing-masing. Jalanan arif rahman hakim telah siap tergelar karpet hitam sebagai simbol penghargaan pelepasan pasukan agak ‘gimana gitu’. Tak semudah di rute yang biasanya, kali ini target pertama baru bisa ditemui di perempatan semolowaru sebelum jembatan mer. Disini terdapat sesosok ayah muda dengan kaki 1-nya yang hanya tersisa diatas lutut, yang dengan susah payah berjalan dibantu ‘kaki’ panjangnya yang diapit di ketiak. Pembuka perjalanan yang makin memantapkan langkah menuju spot berikutnya.
Bangjo perempatan jembatan mer menjadi pembatas arah selatan yang pertama. Selanjutnya belok ke kanan menuju panjang jiwo, bangjo pertama yang jika ke kiri menuju SIER terdapatlah pasukan-pasukan kecil yang setia menemani malaikat dunia-nya untuk menjaga koran di pinggir jalan. Tak butuh mewah untuk merasakan kasih sayang, tak butuh cantik untuk memperoleh cinta, karena seorang anak tak akan memilih rupa maupun harta untuk tetap setia dengan makhluk yang telah menerima kehadirannya sejak di dalam rahim. Inilah pelajaran berikutnya tentang seorang yang paling berharga dalam kehidupan kita. “Tumbuhlah besar dan balaslah cintanya wahai sobat kecil”, sebersit do’a dalam batin.

Tak akan kuceritakan panjang lebar untuk rute yang kami telusuri pagi ini, cukuplah gambar ini yang akan menceritakan kisahnya sendiri:
IMG_20130324_072421 (FILEminimizer) IMG_20130324_072427 (FILEminimizer)IMG_20130324_072646 (FILEminimizer) IMG_20130324_072639 (FILEminimizer)IMG_20130324_072706 (FILEminimizer) IMG_20130324_073836 (FILEminimizer)
Kaum tercinta telah ajarkan cinta yang tak mungkin terbalas. Sebesar apapun pengorbanan kita terhadap sosok ini tak akan bisa membalas jasanya, meskipun sekedar 1 erangannya ketika melahirkan kita (inspired by: Ibnu Umar). Sengat mentari, panas aspal tempat berpijak, bahkan asap kendaraan bukanlah alasan mengeluh. Cukuplah keyakinan bahwa cucuran keringat akan mewakili beban berat pundaknya yang akan tergantikan dengan rezeki. Semua itu dilakukan demi sesuap nasi untuk kelangsungan hidup anak dan keluarganya. “Bukankah itu adalah wujud tanggung jawab dan kasih sayang terhadap anak-anaknya?”, ingatkanku akan wajah seorang disana.
Semoga Allah senantiasa menjagamu, wahai UMI!
Senin, 25 Maret 2013
Tag :

Psikotes Dadakan

Hari ini, 23 Maret 2013, hari yang mengejutkan buatku. Di hari ini aku mengikuti tes yang menurutku ndadak buatku, karena aku juga baru tahu tadi pagi kalau hari ini ada tes.

Begini ceritanya, sehari sebelum hari ini, atau sebut saja kemarin, saya melihat pengumuman dari status senior saya di facebook. Pengumuman tersebut mengenai rekrutmen Management Trainee di sebuah perusahaan IT di Jakarta yang namanya Astra Graphia Information Technology (AGIT). Di pengumuman itu disampaikan bahwa masih dibuka pengiriman CV (Curriculum Vitae) yang mau ikut proses rekrutmen MT di perusahaan itu melalui email. Iseng-iseng deh saya ngirim CV yang sudah pernah saya buat sebelumnya, siapa tahu diterima. Hehe, padahal masih belum lulus (baca: semester akhir), TA juga belum diselesaikan.
Logo Astra Graphia Information Technology (AGIT)

Aku melihat status tersebut pagi hari, dan dijelaskan bahwa deadline pengumpulannya jam 20.00 WIB. Nah, saya paginya cuma lihat, baru ingatnya kalau ada rekrutmen pas malam hari. Tetep kirim dah :p . Sehabis ngirim, yasudah tutup email dan lanjutkan aktivitas lain.

Nah di besok harinya setelah saya mngirim CV ke email yang dicantumkan, saya membuka email, Nggak nyangka, saya buka emailnya jam 09.00 WIB, di dalam emailnya bertuliskan disuruh datang psikotest jam 11.00 dan menyiapkan beberapa dokumen saat datang di psikotes. Dalam hati berkata alhamdulillah, sambil gupuh nyiapin form yang dikirim dan menyiapkan dokumen lain yang diminta. Ups, aku lupa lihat lemariku, apakah ada kemeja ya? setahuku untuk rekrutmen kerja beginian perlu tampilan yang rapi, lah aku normalnya pake kaosan aja. Setengah jam sebelum jam 11 (baca : setengah sebelas) aku bongkar lemari, akhirnya nemu deh kemeja putih, walau agak mangkak (sudah tak seberapa putih lagi, perlu dimasukin iklan R*ns* biar putih lagi seperti baru).
Setelah siap semua, berangkat deh ke ruang psikotest. Untung tempatnya di ITS, tepatnya di gedung SAC ruang Ambition lt.2, tapi meskipun dekat, aku telat 15 menit dari jam yang ditentukan.

Walaupun telat 15 menit, ternyata masih belum dimulai, alhamdulillah aku tidak tertinggal. Ternyata disana aku melihat beberapa senior saya di jurusan Teknik Informatika, sebagian sudah masuk di psikotes gelombang pertama yang sedang berjalan pada waktu itu, sebagian lagi menunggu gelombang kedua bersama saya.
Situasi saat menunggu psikotes gelombang II

Wow, dalam keadaan belum sarapan saya menunggu, lama sekali. Di sekitar gedung SAC saat itu juga saya tidak melihat penjual makanan maupun minuman. Haduh, bisa-bisa tidak konsentrasi saat psikotes nih. Tapi menunggu tetaplah membosankan, namun pada akhirnya sekitar jam 12.30 WIB terbukalah pintu ruang Ambition, tempatku psikotes.

Sebelum mulai psikotes, dibagikan angka sebagai nomor ujian, dan dapatlah saya angka 75. Kemudian mulailah saya mengerjakan psikotesnya, mulai dari tes angka, kata, bentuk, gambar, tes kepribadian, dan menggambar, kurang lebih selama 3 jam totalnya. Dan ketika di akhir saya kaget dengan pernyataan mbak-mbak penjaga psikotes saat itu. "Pengumuman yang lolos ke interview sudah kami tempelkan di depan, Interview dilaksanakan di Hotel D Season di Jl. Tenggilis, sudah kami sampaikan pula di pengumuman di luar sana". Wah, menghitung hasilnya darimana ya? cepat sekali menurutku. Lalu aku pun bergegas melihat pengumuman itu.
Pengumuman psikotes rekrutmen AGIT gelombang kedua

Alhamdulillah lolos, nggak nyangka aja. Baru semalam saya kirim CV, besoknya wawancara. Alhamdulillah. Doakan saya ya, besok saya akan mengikuti interview untuk menjadi MT di AGIT. Wish me luck.
Sabtu, 23 Maret 2013
Tag :

Sejarah Namaku, Muhammad Najib



Nama saya Muhammad Najib, itulah nama yang diberikan ibu saya. "Muhammad Najib" merupakan nama yang diambil dari Bahasa Arab. "Muhammad" berarti "yang terpuji", yang juga merupakan nama nabi besar panutan umat muslim sedunia, Rasulullah SAW. "Najib", kalau kata bapak saya sih artinya "pinter", "cerdas", "jenius". Namun sebenarnya pilihan nama untuk Saya saat itu bukanlah semata dilihat dari namanya, ada sejarahnya juga loh. Berikut saya ceritakan kisah penamaan orang beruntung ini.

Sejarah nama "Muhammad Najib" yang diberikan kepada saya tentunya berhubungan dengan sejarah lahir saya. Saya terlahir ke dunia pada hari Rabu Pahing, 20 Maret 1991, begitulah yang tertera pada ijazah-ijazah dan akte kelahiran saya. Ibu saya tidak seberapa hafal dengan tanggal lahirku, hanya saja ibu hafal benar kalau aku lahir pada hari Rabu Pahing. Kata ibu sih waktu lahirnya sekitar setelah masuk waktu shubuh. Kata beliau lagi, waktu itu lagi musim haji, tepatnya musim saat orang-orang mau berangkat haji. Saat itu jumlah orang yang akan berangkat haji di desa saya pada saat itu lumayan banyak. Nah, kenapa "Muhammad Najib"? Apa hubungannya dengan musim haji?

Di dekat desa saya, ada seorang tokoh yang sangat disegani namanya Pak Najib. Nama lengkapnya H.M. Najib Mahfudz. Beliaulah yang mengurus keberangkatan haji di sekitar kampungku itu selama bertahun-tahun, tentunya saat itu beliau juga ikut berangkat haji. Beliau tinggal di Dukunanyar, desa yang bertetanggaan dengan desa yang saya tinggali. Nah, diantara orang-orang yang berhaji pada saat itu, banyak yang bernama Najib, entah berapa orang "Najib" yang berhaji, saya juga lupa berapa orang yang dikatakan ibu. Yang jelas lebih dari 2 Najib yang berangkat. Begitulah kiranya alasan mengapa "Muhammad Najib" menjadi namaku sekarang, dengan harapan dari orang tuaku, semoga nantinya saya juga bernasib seperti, yakni dapat pergi haji dan sukses seperti najib-najib yang berhaji saat itu.

Lucunya dengan nama ini, saat TK saya tidak dipanggil dengan nama "Muhammad Najib" saat diabsen, melainkan dipanggil dengan nama "Muhammad Najib A". Nah, gimana ceritanya?
Ceritanya, saat TK saya punya teman yang saat diabsen dia dipanggil oleh bu guru dengan nama "Muhammad Najib B". Tinggalnya pun tidak jauh dari rumahku, sekitar 200 meter jaraknya. Umurnya pun tidak jauh beda dengan saya. Kiranya Anda sudah bisa menebak mengapa panggilan kami berdua seperti itu. Ya, tidak lain adalah karena nama kami sama. Saya pun tidak tahu mana yang menjiplak, tapi saya hanya heran kenapa bisa dua orang tua yang bertetanggaan menamai anaknya dengan nama yang sama ya? hmm pikir saya mungkin karena alasan penamaan dia sama dengan alasan penamaan saya, hehe.
Fotoku jaman TK, dulu dipanggil Najib A

Karena penamaan ini berhubungan dengan momen kelahiran saya, saya pun coba menelusuri informasi mengenai tanggal lahir saya waktu itu, apakah benar saya lahir di musim haji? Dan beginilah hasil penelusuran saya.

Beberapa teman saya yang lahir di bulan maret 1991 mengaku lahir di bulan Ramadhan, dan saya pun yakin itu benar ketika banyak diantara mereka memiliki nama berunsur "ramadhan" nya. Hmmm, setau saya Ramadhan dengan bulan haji berselang 3 bulan. Masa Ramadhan itu juga sudah masuk musim haji?

Kejanggalan ini pun bertambah jelas ketika kakakku meragukan tanggal lahirku, dia tidak yakin kalau aku lahir di bulan Maret 1991. Dia mengingat bahwa lahirku adalah pada bulan Mei 1991. Ketidakjelasan ini ditambah lagi dengan tidak adanya akte kelahiranku, karena memang belum dibuat saat itu. Tapi kata ibuku, yang pasti lahirku hari Rabu Pahing. Dan ketika aku hitung-hitung, hari Rabu Pahing pada bulan Mei 1991 ada di tanggal 29. Aku baru menemukan keraguan ini saat aku sudah berada di bangku SMA. Sampai kini pun aku belum tau kejelasan mengenai waktu lahirku, 20 Maret 1991 atau 29 Mei 1991 ya?

Tapi karena di semua ijazah-ijazah serta akte kelahiranku yang baru diurus tahun 2012 mengatakan bahwa tanggal lahirku 20 Maret 1991, yasudah saya nurut tanggal itu saja, daripada kalau memang benernya 29 Mei 1991 ngurusnya susah :p
Kamis, 21 Februari 2013
Tag :

- Copyright © Najib Nasich Blog