Algoritma? Salah kaprah itu!

Sering dengar kata algoritma kan? Kalau Anda pernah mempelajari tentang pemrograman mesti tahu istilah ini. Tapi sebenarnya selama ini kata "algoritma" adalah salah. Salah di sini adalah tida baku secara Bahasa Indonesia.
Menurut teman saya yang sudah ngecek di KBBI alias Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata yang baku adalah Algoritme. Ada sejarah serapannya nih. Algoritme ini berasal dari kata serapan inggris (kalau gak salah), yaitu kata Algorithm. "Algo" diserap menjadi kata Bahasa Indonesia tetap menjadi Algo, sedangkan "rithm" diserap menjadi kata ritme. Berarti yang benar adalah Algoritme, bukan Algoritma.
Begitulah informasi yang saya dapatkan dari +Bagus Trihatmaja. Suwun informasinya yo, Ja.
Senin, 15 April 2013

Ngemention Akun Google+ dalam Post Blog


Saya baru membaca artikel dari Google Buzz mengenai cara mention akun Google+ di postingan blog. Ini dia sumbernya : http://buzz.blogger.com/2012/12/mention-people-in-your-posts-with-google.html

Menurut sumber itu, cara ngetag atau mention akunnya gampang, tinggal pakai tanda '+', lalu muncul nama-nama akun Google yang masuk dalam circle Anda. Anda lengkapi nama teman Anda dan pilih yang sesuai dah. Tapi sebelumnya Anda harus mengintegrasikan profil blogger Anda dengan Google+ di bagian tab Google+ di tampilan blogger Anda. Caranya bisa dilihat di sini nih -> http://buzz.blogger.com/2012/07/socialize-with-googleplus.html.

Ini saya coba juga baru pertama kali. Ini test pertama saya untuk mention akun Google+.
Minta ijin nyolek ya teman-teman. Colek +Sindung+Romin, +Mohammad Rian, +Eka Ayu, +Ekanda, +Dimas Yudha, +Sukma, +Adriyan Chairul A, dan lain-lainnya.
 
Nice to Share. Jangan lupa add saya di circle Anda ya. Ini akun saya : +Muhammad Najib
Minggu, 14 April 2013

Website Anda bisa Menari Harlem Shake Juga Loh!

Anda tentu tidak asing dengan Harlem Shake. Ya, tarian yang menurut saya agak "gila" ini sudah mem-booming di dunia dan sudah banyak yang menirunya. Pernah berpikir kalau blog Anda juga bisa melakukan tarian Harlem Shake? Coba buka website www.harlemify.com. Unik saja menurut saya, website ini bisa membuat sebuah halaman web bisa dibikin menari Harlem Shake. Haha, saya secara tidak sengaja menemukan website ini di salah satu fan page di facebook.
Anda ingin melihat blog atau website Anda di-Harlem Shake-in? Buka saja www.harlemify.com dan masukkan link blog atau website Anda. Klik Go untuk melihat website Anda menari Harlem Shake.
Ini nih contohnya http://www.harlemify.com/?url=najibnasich.blogspot.com

Sunday Sharing : Belajar Cinta dari Kakek tanpa Cucu

Ini coretan dari blog sundaysharing.wordpress.com


Alhamdulillah, pagi ini angka dua puluh telah terukir, menggenapi langkah-langkah sobat SSL menapaki jalan akhir pekan kota Pahlawan. Satu semester lebih dua pekan lah kalo dikonversi ke masa kontrak perkuliahan. Tiga belas ‘cecunguk’ terkumpul untuk meramaikan perkumpulan makhluk-makhluk ‘kurang kerjaan’. Lima puluh satu bungkus nasi siap beredar di kordinat sekian koma sekian. Dan, tiga rute siap disusuri para ‘ksatria’ berkaki karet.
Ketahuilah sobat, anda telah bertanggung jawab atas hilangnya waktu kami. Sumbangan anda telah mengakibatkan amanah di pundak kami semakin berat. Ratusan nasi telah tersebar semenjak kali pertama pendeklarasian. Jutaan uang telah ‘lenyap’ hanya untuk ‘disebar’ ke jalanan. Karena sumbangan dari anda yang terus mengalir, itu artinya anda memaksa kami untuk terus bergerak melawan belaian lembut bantal dan guling, memaksa kami berpanas-panasan di atas aspal, memaksa kami melawan segala goda untuk bermalasan di akhir pekan. Inilah ucapan ‘kebencian’ dari kami untuk kalian. Kebencian yang membungkus kado bernama terima kasih.
Sobat, di tulisan ini kami ingin sedikit bercerita tentang suatu kisah. Kisah yang tercipta akibat wawancara dadakan dengan salah seorang kakek yang kami temui pagi ini. Seorang kakek yang sebelumnya pernah nongol juga di situs ‘terkemuka’ ini. Saya dan seorang partner saya yang di’eyang’kan, menghampiri beliau yang pada waktu itu kebetulan sedang menghampiri istrinya yang berada di dalam ‘rumah beroda’ (baca: becak). Setelah pemilik nasi berpindah tangan, kami menyempatkan diri untuk mengajak beliau ngobrol sejenak. Dari obrolan yang cukup singkat, kami memperoleh beberapa informasi mengenai beliau.
563226_4141824283692_765779129_n
Sang kakek bernama kek Usman, dan istrinya bernama nek Kamsini (kalo g salah!). Sudah semenjak enam tahun yang lalu, kek Usman mengandalkan jalanan Surabanya sebagai ladang rezekinya. Umur beliau saat ini adalah 75 tahun. Alamat aslinya di Kertosono. Di Surabaya, beliau tinggal di tempat kos-kosan (lupa daerahnya!). Beliau sempat bercerita, “Dulu waktu awal-awal di Surabaya, kami (kakek Usman dan istri) pernah diciduk satpol PP mas. Istri saya dikiranya minta-minta, padahal waktu itu saya juga jualan koran. Ya korannya saya bawa juga ketika diciduk satpol PP. Waktu itu kami di bawa ke Keputih untuk mendapatkan penyuluhan selama 3 bulan mas.” Ungkap beliau dengan sedikit redaksi yang berbeda.
Biasanya beliau berjualan mulai jam 6 pagi-10 siang. “Kalo terlalu lama kasian ibu mas, tidak kuat berlama-lama di dalam becak.” Terang beliau. Hingga timbul suatu tanya yang mungkin agak kurang sopan, kami menanyakan kepada beliau,”Kakek punya putra?“. Dengan raut wajah yang agak berbeda, beliau menuturkan,”Yang diATAS belum ngasih keturunan mas!”. Kami agak trenyuh mendengar jawaban si kakek. Melihat kondisi beliau berdua yang sudah mulai melemah, jawaban itu seolah menjadi pukulan buat kami. Sosok tua yang menyadari bahwa ada Kuasa yang menghadirkan ini semua, dan sadar akan segala keterbatasan sebagai seorang makhluk. Yakin bahwasannya ada hikmah besar di balik ini semua. Diskusi pun masih kami lanjutkan, kali ini ketambahan 1 investigator dari bidang ahli per-game-an dan dokumentator.
Kakek mengungkapkan niatnya kepada kami untuk mudik lebaran tahun ini ke rumahnya di Kertosono. Di Surabaya, beliau tidak punya saudara sama sekali. Bahkan beliau sempat menceritakan kalau kos di tempatnya menginap tidak terlalu mempedulikan keberadaannya disitu. “Kadang saya kalau sembahyang di gubeng situ mas!” Ungkap kek Usman setelah mendengarkan sedikit ‘pembesaran hati’ yang kami sodorkan untuk beliau. Kami juga mendapat informasi bahwa sewa tempat kos perbulan adalah 200ribu, bahkan becak yang kami kira selama ini adalah milik beliau ternyata becak sewaan seharga 2ribu rupiah perhari. Untuk makan beliau tidak masak sendiri. “Makannya 2 kali sehari mas, kadang ya sekedar minum kopi!” Ujar kakek. Selama perbincangan, sang istri tak banyak bicara, nenek lebih banyak mendengarkan jawaban dari kekasih tercintanya.
Semoga Allah senantiasa memberi kakek dan nenek kesehatan!”. “Terima kasih mas, semoga dilancarkan rezekinya!” Balas sang kakek. “Aaaaaamiiiiiin!” Jawaban akhir kami yang menandakan perpisahan kami dengan pasangan paling harmonis yang kami temui pagi ini. Usia pernikahan yang tidak lagi muda, tidak dikaruniai keturunan, hidup dengan memanfaatkan jalanan bukan untuk meminta-minta, dan ujian lain yang dengan tegar dihadapi kakek dan nenek ini. Terima kasih kek dan nek Usman, kau telah berikan pelajaran berharga kepada kami. Itulah sedikit bincang yang bisa kami bagikan kepada sobat sekalian. Semoga bisa diambil pelajarannya. Dan sebagai penutup, pesan dari Yang Maha Benar:
“…Karunia ini merupakan pemberian Rabbku untuk menguji imanku, apakah aku bersyukur atau aku kufur. Siapa bersyukur maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri, sedang siapa kufur, sesungguhnya Rabbku Maha Kaya lagi Maha Mulia.” (an-Naml:40).

Kampus UNAIR C di Minggu Pagi

Minggu pagi. Kebiasaanku akhir-akhir ini saat di Surabaya ketika Minggu pagi adalah SSL. Apa itu SSL?
SSL, Sunday Sharing to Loperman, adalah kegiatan yang diusung teman2 TC 2009 untuk berbagi kebahagiaan kepada para loper koran dengan memberikan sarapan saat Minggu pagi di sejumlah perempatan di Surabaya. Keterangan lebih lanjut tentang SSL bisa dilihat di blognya : sundaysharing.wordpress.com .
Setiap selesai kegiatan, sekitar jam 8 anak-anak SSL yang dijuluki anak Laron Dmon ini biasanya berkumpul di UNAIR kampus C. Di sini setiap Minggu pagi ada yg berbeda dibandingkan di hari-hari lain. Ruamai pol ternyata. Banyak yang jalan-jalan ke sini. Entah itu sekedar melihat pemandangan di Minggu pagi, ngasih makan ikan di danau, kumpul keluarga, kumpul teman, kumpul pasangan (eh), hehehe. Di sini juga ada yang banyak jualan loh. Mungkin itu juga yang bikin ramai.
Nah, kita (baca : anak Laron Dmon) di sini untuk evaluasi sekalian lihat pemandangan nih.
Ini dia potret Minggu pagi di kampus UNAIR C.

Bubur Harisah : Makanan Khas Haul Bungah - Gresik

Hari Sabtu lalu saya pulang ke Gresik. Kampungku ada di kecamatan Dukun, Gresik bagian pelosok barat agak ke utara. Saat balik ke Surabaya di malam Minggu, saya melewati desa Sampurnan, kecamatan Bungah, Gresik. Pas lewat sana, kebetulan pas ada momen Haul Kyai Bungah. Di setiap tahun warga bungah memperingati Haul untuk mendoakan Kyai-Kyai Bungah yg sudah wafat. Orang-orang pun banyak yg berkunjung ke Bungah untuk berziarah. Nah, selain banyak orang berziarah, pas haul ini juga banyak orang berjualan dan juga pertunjukan-pertunjukan. Ramai lah pokoknya.

Tapi bukan tentang keramaian Haul Bungah yang saya ingin ulas di sini. Tapi tentang makanan khasnya, yakni bubur Harisah. Bubur ini termasuk makanan kesukaan saya, karena pas sudah masuk ke tenggorokan rasanya nikmat sekali bagi saya. Ketika saya menyadari bahwa saat saya melewati desa Sampurnan itu bertepatan dengan keramaian Haul Bungah, yang saya pikirkan ya bubur Harisah. Hehe. Akhirnya belilah saya, Bubur Harisah 0,25 Kg seharga Rp 20.000,00.

Konon makanan ini berasal dari Timur Tengah (eh lupa, atau Arab Saudi ya?). Bahan utama bubur ini adalah daging kambing dan gandum. Itulah yang membuat harganya mahal. Selain karena bahannya, harga mahalnya juga dikarenakan proses pembuatannya sulit dan lama. Karena proses yang sulit itulah yang juga membuat bubur ini jarang terlihat di hari-hari biasa. Munculnya hanya pada momen haul Bungah saja.

Pengen tau wujudnya? Ini dia Bubur Harisah yang saya beli di Bungah.
Selasa, 09 April 2013
Tag :

Moslem Daily Prayer: Aplikasi Nokia untuk Doa Sehari-hari

Anda pengguna Nokia? Nah, kini ada aplikasi untuk belajar tentang doa sehari-hari untuk muslim.
Aplikasi ini didevelop oleh teman saya Sukma Arbianto, juga dengan saya yang bagian desain. :)
 Silakan download di http://store.ovi.com/content/359563
Ini screenshotnya










Monggo disambi..

- Copyright © Najib Nasich Blog